Tips Menghindari Hutang

Ke mana saja kita berpaling kita selalu melihat iklan yang menyuruh kita merogoh kantong. Kita hidup di zaman yang penuh kecanggihan teknologi. Telah ditemukan alat yang mampu membersihkan rumah sendiri, menghemat kertas di kantor, menolong komunikasi dengan keluarga dan teman, apa saja pokoknya yang dulu cuma bayangan orang kini menjadi kenyataan. Yang jadi pertanyaan bukan lagi, Apakah itu bisa terjadi? melainkan Berapa harganya? Pada zaman dimana kebanyakan orang memakai ponsel, biaya telepon jadi membengkak, belum lagi biaya benda-benda elektronik lainnya, setiap bulan bisa menghabiskan jutaan rupiah.


Walau selama ini dalam hal keuangan umumnya orang memakai peribahasa "besar pasak daripada tiang," namun akhir-akhir ini tampaknya lebih parah. Kartu kredit memungkinkan orang membeli barang lebih banyak daripada penghasilannya. Sementara itu dalam kehidupan sehari-hari tampaknya orang tidak bisa hidup tanpa alat-alat elektronik yang canggih. Mungkin di era digital ini, di mana orang dapat memperoleh informasi dan hiburan instan, tercipta masyarakat yang menuntut kesegeraan dalam segala hal. Apa pun penyebabnya, generasi sekarang ini memiliki sikap Aku Mau Sekarang Juga.
Apakah tidak baik untuk menginginkan sesuatu saat ini juga? Tentu saja tidak ada salahnya. Namun bila kita bertindak mengikuti perasaan seperti itu maka kita dalam bahaya. Bila kita membeli sesuatu tanpa rencana, resikonya anggaran belanja yang sudah kita susun baik-baik akan berantakan.
Siapapun Anda dan apapun yang Anda lakukan ( ibu bekerja, ibu rumah tangga, atau membuka usaha sendiri ) pasti pernah mengalami bokek, alias tidak punya uang, pada akhir bulan ( atau bahkan pada pertengahan bulan! ).
Ada banyak hal yang mengakibatkan ‘penyakit’ bokek selalu datang setiap bulan. Misalnya saja harga barang kebutuhan pokok yang tidak stabil, jumlah pemasukan yang tak seimbang dengan pengeluaran atau karena kurang bijaksana dalam mengatur keuangan.
Tenang saja, Bunda. Kali ini kami akan membahas mengenai bagaimana mengelola keuangan secara sederhana agar terhindar dari  bokek di akhir bulan.
Cobalah ikuti beberapa tips menghindari penyakit ‘bokek’ berikut ini:
·         Perhatikan apakah barang yang akan kita beli sesuai dengan anggaran belanja kita.
·         Bila tidak, tundalah dan rencanakan membelinya di masa depan. Bahkan meski pun tampaknya akan makan waktu lama sebelum kita dapat membelinya, kita akan terhindar dari hutang yang memusingkan. Tidak ada salahnya kita ingin membeli satu set meja makan. Tapi kita harus menabung dulu setiap bulan agar dapat membelinya.
·         Mintalah nasihat. Kenalkah kita orang yang mampu menabung uangnya? Tanyakan apa rahasianya, siapa tahu dia mau memberi nasihat. Bertanyalah kepada orang tua atau kakek nenek kita yang sudah makan asam garam cara mereka mengatur keuangan. Orang tua saya sudah menikah sepuluh tahun sebelum mereka beli rumah. Mereka hidup hemat supaya mampu membayar uang muka yang besar sehingga cicilan bulanannya tidak terlalu memberatkan.
·         Ingatlah peribahasa "sedikit demi sedikit menjadi bukit." Kita ingin membeli mobil baru, tapi pikirkan baik-baik, apakah kita butuh mobil baru? Apakah lebih murah bila kita membetulkan mobil lama kita? Mungkin sebaiknya begitu. Meski menurut Astra, Toyota yang mutakhir mempunyai banyak kelebihan, tapi Toyota tua kita masih bisa membawa kita ke mana-mana, mengapa harus ditukar? Jika tidak betul-betul perlu janganlah membelinya.
Kalau kita menganggap itu suatu kebutuhan, pertimbangkan masak-masak apakah anggaran belanja kita tidak akan terusik sampai mengorbankan hal-hal yang jauh lebih penting. Memang membutuhkan waktu dan usaha tapi kesabaran kita akan berbuah. Ingat baik-baik, bersikaplah bijaksana dan jangan mengorbankan masa depan keuangan kita hanya karena kita ingin sesuatu sekarang juga.
 Nah gimana sobatt, ? semoga tips dari saya diatas dapat membantu sobat untuk menghindari hutang ya.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment